Benarkah mengucapkan selamat natal diperbolehkan di dalam Islam? Berikut ini merupakan tanya jawab yang berkaitan dengan hukum mengucapkan selamat natal.
Pertanyaan:
Ada orang melemparkan syubhat mengucapkan selamat natal dibolehkan artinya mengucapkan selamat atas kelahiran Isa ‘alaihi salam. Karena Allah mengucapkan selamat kepada Isa ‘alaihi salam dalam surat Maryam.
Jawab:
Ini adalah syubhat yang sesat dan kufur. Allah ta’ala berfirman,
وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. (Maryam: 33)
Ayat ini menjelaskan tentang kesejahteraan Nabi Isa ‘alaihi salam ketika lahir, ketika mati dan ketika dibangkitkan. Apakah di dalam ayat ini ada ucapan selamat natal? Tidak ada ulama tafsir yang mengatakan seperti itu.
Nabi Isa ‘alaihi salam lahir tatkala musim kurma baru tumbuh, yaitu ketika musim panas, bulan Agustus.
Dan yang dilakukan orang Nasrani melakukan demikian ialah untuk menjadikan Isa ‘alaihi salam sebagai Tuhan dan sebagai anak Tuhan. Allah ta’ala dan Isa ‘alaihi salam mengingkari hal tersebut. Allah ta’ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ ۚ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ ۚ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib” (Al-Maidah 116)
Orang Nasrani mengatakan Tuhan itu tiga. Allah mengatakan orang yang menjadikan Isa sebagai Tuhan itu kafir. Allah ta’ala berfirman,
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (Al-Maidah: 72)
Kemudian Allah ta’ala kembali menyebutkan bahwa sesungguhnya telah kafir orang Nasrani.
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ ۘ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۚ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih (Al-Maidah: 73)
Oleh karena itu, tidak ada sama sekali ucapan selamat natal baik di dalam Al-Qur’an Sunnah.
Apabila ada yang menafsirkan seperti itu (sebagai dalil untuk mengucapkan selamat natal), maka tafsir yang sesat dan menyesatkan.
Seluruh ulama mengatakan haramnya mengucapkan selamat natal, karena pengucapan ini mengucapkan selamat lahirnya anak Tuhan, karena pengertian mereka (Nasrani) tentang Isa ‘alaihi salam berbeda dengan umat Islam. Mereka (Nasrani) mengatakan bahwa Isa ‘alaihi salam adalah Anak Tuhan.